Taman Bacaan Masyarakat

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah salah satu alternatif untuk menumbuhkan minat membaca masyarakat. Membaca sangat penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, sehingga kemampuan membaca menjadi tuntutan. Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia yaitu dengan mendorong tumbuhnya minat belajar masyarakat, dan salah satu ciri terpenting dari masyarakat terpelajar adalah tingginya minat dan kegemaran membaca.

Sebuah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) hendaknya mampu menarik minat masyarakat agar mau datang ke Taman Bacaan Masyarakat (TBM) tersebut dengan berbagai cara dan pendekatan, hal ini tentu saja sangat membantu dalam mengubah masyarakat di sekitar Taman Bacaan Masyarakat (TBM) menjadi masyarakat yang melek informasi atau yang biasa disebut masyarakat literasi informasi.

Sahabat ABA menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan bacaan, berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain, yang dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan literasi lainnya, dan didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator.

Kesimpulan dari fungsi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sedikitnya ada enam. Pertama, menumbuh kembangkan minat baca masyarakat dan merupakan sumber segala informasi. Kedua, merupakan fasilitas pendidikan nonformal, khususnya bagi anggota masyarakat yang tidak sempat mendapatkan kesempatan pendidikan formal. Ketiga, sarana atau tempat pengembangan seni budaya bangsa, melalui buku atau majalah. Keempat, karena keragaman bahan bacaan yang disimpannya, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sekaligus memberikan hiburan bagi pembacanya. kelima, merupakan penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah, dan yang keenam adalah mengurangi dampak penggunaan gadget terutama dikalangan anak anak.

Sejauh ini yang paling sering dikeluhkan adalah rendahnya minat baca masyarakat, sehingga Taman Bacaan Masyarakat (TBM) kerap kali tak terdayagunakan secara optimal. Bahkan tak jarang terdengar keluhan, Taman Bacaan Masyarakat (TBM)-Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang ada, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, tak terurus dan terawat dengan baik. Sehingga koleksi buku, majalah dan bacaan lainnya menjadi rusak. Bahkan tak layak untuk dibaca sehingga bagi sebagian masyarakat Taman Bacaan Masyarakat berubah arti menjadi Tempat Buku Menumpuk (TBM).

Hal tersebut terjadi karena masih minimnya minat baca tersebut, banyak Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sepi pengunjung. Bahkan yang sangat menyedihkan, di lembaga-lembaga pendidikan non formal sekali pun tak selamanya Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dimanfaatkan warga belajarnya secara maksimal. Apalagi untuk buku-buku atau bahan bacaan berbahasa asing (umumnya bahasa Inggris). Kondisi merana demikian perlu dicarikan jalan keluarnya. Fungsinya Taman Bacaan Masyarakat (TBM) perlu diciptakan, dan penciptaan itu agaknya bisa dimulai di sekolah-sekolah tingkat bawah. Sekolah taman kanak- kanak dan PAUD. Atau diawali dalam lingkungan keluarga. Di lingkungan itu, anak sejak dini sudah dikondisikan untuk bersentuhan dengan media cetak, baik itu surat kabar, majalah, ataupun buku.


  

0 Komentar